Seseorang pria melaksanakan ekspedisi bisnis dari syam ke madinah. karna satu dan juga lain perihal, dia tidak ikut dan berbarengan pebisnis lain. dia berupaya sekuat keahlian buat melindungi benda dagangan seraya bertawakkal kepada allah ta’ala.
di tengah ekspedisi, seseorang perampok mencegat pribadinya. bawa sebilah pedang, perampok itu berteriak mengecam, “berhenti! ”
tanpa banyak keluhan, pria ini lekas tunaikan langkahnya.
“serahkan seluruh hartamu. menyingkirlah dari jalur, ” paksa sang perampok.
“sebelum mengambil seluruh hartaku dan juga membawanya berangkat, izinkan saya mendirikan shalat sunnah, ” lanjut sang pria, tenang.
“segeralah! jangan berlama - lama, ” bentak sang perampok, mengizinkan.
sang pria juga mengambil air wudhu dengan khusyuk, membenarkan arah kiblat, kemudian mengangkut tangan seraya mengucapkan takbir, menyanjung kemahabesaran allah ta’ala.
sehabis larut dalam khusyuk, sang pria yang mendirikan 4 raka’at sunnah itu menengadahkan tangan, memohon kepada allah ta’ala yang maha mengabulkan doa.
“setelah pria itu menuntaskan doanya, ” tutur imam abu bakar al - thurthusyi al - andalusi mengisahkan di dalam al - ma’tsurat, “seketika itu datanglah seseorang pria yang menunggani kuda dan juga bawa belati berkilauan sinar. ”
sang perampok lekas menyergap pria berjubah hijau, kemudian terjadilah adu raga antara keduanya. dengan gampang, pria berjubah sukses melumpuhkan sang perampok sampai tiada energi.
wujud berjubah putih itu juga menghadiri sang pria yang masih berposisi dalam posisi berdoanya, “berdirilah dan juga bunuhlah ia. ”
“siapa kalian? saya tidak sempat menewaskan seseorang juga sebelumnya. saya tidak mau membunuhnya. ” tegas sang pria.
“aku merupakan malaikat dari langit ketiga. dikala engkau memanjatkan doa, kami mendengar ketukan di pintu - pintu langit. para malaikat mengatakan, ‘ada suatu yang terjadi’. tidak lama sehabis itu, jibril mengatakan nama orang yang menimpakan kesulitan kepadamu (perampok). allah ta’ala memanggil namaku, kemudian memerintahkan supaya saya membunuhnya. ”
saat sebelum beranjak berangkat, malaikat yang berbeda jadi pria berjubah hijau, menunggang kuda, dan juga bawa belati berkilauan sinar ini mengatakan, “wahai abdullah, ketahuilah. siapa aja yang berdoa dengan doa yang engkau panjatkan tadi dikala alamiah kesukaran dan juga bencana, allah ta’ala hendak menyirnakan kesusahannya itu dan juga menolongnya. ”
doa yang dipanjatkan oleh pria dalam cerita ini ada dalam kitab al - ma’tsurat tulisan imam abu bakar al - thurthusyi al - andalusi.
“wahai dzat yang maha pengasih. wahai dzat yang maha pengasih. wahai dzat owner ‘arsy yang agung. wahai dzat yang maha mengadakan dan juga maha membangkitkan. wahai dzat yang maha berkehendak atas seluruh suatu yang dikehendaki. saya meminta kepada - mu dengan sinar wajah - mu yang penuhi pilar - pilar ‘arsy - mu, dengan kekusaan - mu yang engkau menghasilkan makhuk - mu, dengan rahmat - mu yang meliputi seluruh suatu. tidak tuhan tidak hanya engkau. wahai dzat maha penolong, tolonglah saya. wahai dzat maha penolong, tolonglah saya. ”
( sumber: kisahikmah. com )
di tengah ekspedisi, seseorang perampok mencegat pribadinya. bawa sebilah pedang, perampok itu berteriak mengecam, “berhenti! ”
tanpa banyak keluhan, pria ini lekas tunaikan langkahnya.
“serahkan seluruh hartamu. menyingkirlah dari jalur, ” paksa sang perampok.
“sebelum mengambil seluruh hartaku dan juga membawanya berangkat, izinkan saya mendirikan shalat sunnah, ” lanjut sang pria, tenang.
“segeralah! jangan berlama - lama, ” bentak sang perampok, mengizinkan.
sang pria juga mengambil air wudhu dengan khusyuk, membenarkan arah kiblat, kemudian mengangkut tangan seraya mengucapkan takbir, menyanjung kemahabesaran allah ta’ala.
sehabis larut dalam khusyuk, sang pria yang mendirikan 4 raka’at sunnah itu menengadahkan tangan, memohon kepada allah ta’ala yang maha mengabulkan doa.
“setelah pria itu menuntaskan doanya, ” tutur imam abu bakar al - thurthusyi al - andalusi mengisahkan di dalam al - ma’tsurat, “seketika itu datanglah seseorang pria yang menunggani kuda dan juga bawa belati berkilauan sinar. ”
sang perampok lekas menyergap pria berjubah hijau, kemudian terjadilah adu raga antara keduanya. dengan gampang, pria berjubah sukses melumpuhkan sang perampok sampai tiada energi.
wujud berjubah putih itu juga menghadiri sang pria yang masih berposisi dalam posisi berdoanya, “berdirilah dan juga bunuhlah ia. ”
“siapa kalian? saya tidak sempat menewaskan seseorang juga sebelumnya. saya tidak mau membunuhnya. ” tegas sang pria.
“aku merupakan malaikat dari langit ketiga. dikala engkau memanjatkan doa, kami mendengar ketukan di pintu - pintu langit. para malaikat mengatakan, ‘ada suatu yang terjadi’. tidak lama sehabis itu, jibril mengatakan nama orang yang menimpakan kesulitan kepadamu (perampok). allah ta’ala memanggil namaku, kemudian memerintahkan supaya saya membunuhnya. ”
saat sebelum beranjak berangkat, malaikat yang berbeda jadi pria berjubah hijau, menunggang kuda, dan juga bawa belati berkilauan sinar ini mengatakan, “wahai abdullah, ketahuilah. siapa aja yang berdoa dengan doa yang engkau panjatkan tadi dikala alamiah kesukaran dan juga bencana, allah ta’ala hendak menyirnakan kesusahannya itu dan juga menolongnya. ”
doa yang dipanjatkan oleh pria dalam cerita ini ada dalam kitab al - ma’tsurat tulisan imam abu bakar al - thurthusyi al - andalusi.
“wahai dzat yang maha pengasih. wahai dzat yang maha pengasih. wahai dzat owner ‘arsy yang agung. wahai dzat yang maha mengadakan dan juga maha membangkitkan. wahai dzat yang maha berkehendak atas seluruh suatu yang dikehendaki. saya meminta kepada - mu dengan sinar wajah - mu yang penuhi pilar - pilar ‘arsy - mu, dengan kekusaan - mu yang engkau menghasilkan makhuk - mu, dengan rahmat - mu yang meliputi seluruh suatu. tidak tuhan tidak hanya engkau. wahai dzat maha penolong, tolonglah saya. wahai dzat maha penolong, tolonglah saya. ”
( sumber: kisahikmah. com )
0 Response to "Baca Doa Ini 3 Kali, Malaikat Akan Turun Dari Langit Ketiga Untuk Membantumu"
Post a Comment